Puisi


BERCERMIN DIRI

Tatkala kudatangi sebuah cermin
Tampak sesosok yang sangat lama kukenal dan sangat
sering kulihat

Namun aneh ,sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang
kulihat
Tatkala
kutatap wajah ,hatiku
bertanya . Apakah
wajah ini yang
kelak akan
bercahaya bersinar
indah di surga
sana ?

Ataukah wajah ini
yang kelak akan
hangus legam di neraka Jahannam
Tatkala
kutatap mata,nanar hatiku bertanya
Mata inikah yang akan menatap
penuh kelezatan dan
kerinduan….


Menatap Allah ,
menatap Rasulullah , menatap kekasih- kekasih Allah kelak ?

Ataukah mata ini yang terbeliak ,
melotot ,
menganga , terburai menatap Neraka
Jahannam………..

Akankah mata penuh maksiat ini akan
menyelamatkan ?
Wahai mata , apa gerangan yang
kau tatap selama ini ?

Tatkala kutatap
mulut , apakah
mulut ini yang kelak akan mendesah penuh kerinduan ..
Mengucap laa ilaaha ilallah saat malaikat
maut datang
menjemput ?

Ataukah menjadi mulut menganga dengan lidah
menjulur , dengan lengking
jeritan pilu yang
akan mencopot
sendi-sendi setiap
pendengar.

Ataukah mulut ini menjadi
pemakan buah
zaqum jahannam ..
yang getir penghangus ,
penghancur setiap usus.
Apakah gerangan yang engkau ucapkan wahai
mulut yang
malang ?

Berapa banyak dusta yang engkau
ucapkan ? Berapa banyak hati-hati
yang remuk dengan pisau
kata-katamu
yang mengiris tajam

Berapa banyak kata-kata manis
semanis madu yang palsu yang engkau ucapkan untuk
menipu ?

Betapa jarang engkau jujur.
Betapa langkanya engkau syahdu
memohon agar Tuhan mengampunimu.

Tatkala kutatap
tubuhku.
Apakah tubuh ini kelak yang akan penuh cahaya …
Bersinar ,
bersukacita ,
bercengkrama disurga ?
Atau tubuh ini yang akan tercabik- cabik
hancur , mendidih ,
di dalam lahar
membara jahannam ,
terpasung tanpa ampun , derita yang tak
pernah berakhir

Wahai tubuh ,berapa banyak
maksiat yang engkau lakukan ?
Berapa banyak
orang-orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu ?

Berapa banyak hamba-hamba
Allah yang lemah yang engkau
tindas dengan
kekuatanmu ?

Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan
tanpa peduli
padahal engkau
mampu ?

Berapa banyak hak-hak yang
engkau rampas?
Ketika kutatap hai tubuh Seperti apa gerangan isi hatimu

Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu
Atau sekotor daki-daki yang
melekat di tubuhmu
Apakah hatimu segagah ototmu
Atau selemah daun-daun yang
mudah rontok

Ataukah hatimu
seindah penampilanmu
Ataukah sebusuk kotoran-kotoranmu
Betapa beda ..
apa yang tampak di
cermin dengan apa yang tersembunyi
Betapa beda apa yang tampak di
cermin dan apa yang tersembunyi
Aku telah tertipu ,
aku tertipu oleh
topeng Betapa yang kulihat
selama ini hanyalah topeng,,,,

0 Response to "Puisi"

Posting Komentar