Lomba Menulis Bebas dan Fotografi Angkringan Neoramdhanz


Ketentuan Lomba
Ketentuan Umum
1.      Peserta adalah pelajar muslim  SMA/SMK/MA sederajat dan SMP/ MTs sederajat di Kebumen
2.      Uang Pendaftaran Rp 5.000,00 untuk masing-masing karya yang diikutsertakan dalam lomba
3.      Foto 3x4 1 lembar
4.      Foto Copy kartu pelajar 1 lembar
5.      Formulir Pendaftaran
6.      Peserta tiap sekolah TIDAK DIBATASI danboleh mengirim lebih dari satu untuk setiap cabang lomba
7.      Panitia tidak boleh mengikuti lomba
8.      Akan diambil 3 peserta terbaik di setiap cabang dan masing-masing mendapatkan hadiah piagam dan uang pembinaan
9.      Pengumpulan Karya pada 18-28 Desember 2012
10.  Foto akan dipamerkan pada Sabtu, 29 Desember 2012
11.  Pemenang akan diumumkan saat Parade Nasyid Kebumen dan Launching Angkringan Neoramdhanz pada Sabtu, 29 Desember 2012 jam 12.30-15.00 WIB
12.  Informasi dan pertanyaan online:
Twitter     : @neoramdhanz @gelagaksenja
 FB           :  http://www.facebook.com/neoramdhanz
 e-mail      : neoramdhanz@gmail.com

Ketentuan Khusus

1. Lomba Menulis Bebas
a. Tema : “Aku, Cinta, dan Cita-cita”
b. Tulisan merupakan karya nonfiksi, merupakan pengalaman pribadi maupun orang lain dalam berusaha mencapai impian hidupnya.
c. Tulisan belum pernah dilombakan atau dipublikasikan dalam di media apapun
d. Jumlah 4-6 halaman, spasi ganda (2), jenis huruf Times New Roman font 12, ukuran kerta A4.
e. Margin (garis): atas, bawah, samping kiri dan kanan (semua sisi 3 cm atau 1,18 inci), beri nomor halaman.
 f.   Gaya tulisan bebas tetapi tetap menggunakan EYD.
g. Maksimal boleh mengirim 2 naskah untuk tiap peserta
h. Pengiriman Naskah:
   
1.      Naskah diunggah di notes Facebook dengan memberi tag untuk Neoramdhanz Azcapella Nasheed dengan alamat  http://www.facebook.com/neoramdhanz dan NeoPena Kpp Kebumen dengan alamat http://www.facebook.com/neopena.kppkebumen dan
2.      Naskah dikirim ke email: neoramdhanz@gmail.com  cc s.hestivarida@gmail.com
3.      Dikumpulkan dalam bentuk hardcopy ke contact person yang terdekat dengan menghubunginya terlebih dahulu dan sudah di aplod sebelumnya dalam bentuk notes
4.      Naskah yang dikirim menjadi milik panitia dan tidak dikembalikan
CP :
1.      Suhesti Varidah      +6287 837 822 525    (SMA N 1 Kebumen)
2.      Eka Nugrahastuti    +6285 842 104 313    (SMA N 1 Gombong)
3.      Dhika Yoga P         +6289 923 546 60       (SMA N 1 Karanganyar)

2.Lomba Fotografi
a. Diikuti oleh individu/ perseorangan
b. Tema: “Harmoni Alam”
c.  Sertakan waktu dan tempat pengambilan foto, alat yang digunakan untuk mengambil foto (kamera digital/ DSLR/ lainnya), dan caption atau kata-kata yang menggambarkan foto tersebut.
d. Mengumpulkan softcopy dan hardcopy foto ukuran 10R
e. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 foto (maksimal 3 foto) untuk dilombakan
    Foto harus orisinil “jepretan” sendiri dan dilarang mengunduh dari internet
g. Pendaftaran bisa dilakukan secara langsung sambil membawa hasil foto tanggal 18-28 Desember 2012 ke contact person lomba fotografi yang tertera di bawah ini.
h. Kriteria penilaian:
1) Teknis (ketajaman, sudut pandang, teknik pemotretan, komposisi)
2) Konsep (gagasan atau ide lahirnya foto)
3) Konten (pesan atau informasi yang tersirat dalam foto)
4) Tematis (sesuai tema)
    Foto akan dipamerkan di lokasi “Angkringan Komunitas Neoramdhanz”
    CP :
1.      Irfani Prabaningrum 087837509777
2.       Rizka Silviana     089654877610

~ YANGG TERLUPAKAN ~

Sekian lama diri ini kau tinggalkan
Bahkan kau lupakan
Kenangan masa lalu kau dan aku
Kau Berjanji untk bersatu mengarungi samudra biru

Namun kau tinggalkan aku dlm kekosongan jiwa
Kau lupakan aku dlm kenangan mu
Kau tak pernah perduli lg padaku

Sejak ada dia di hatimu
Kau memang tak tau malu
Mengrobal kata cinta di atas penderitaanku
Kini ku hanya berharap
Kan menemukan peganti dirimu

Yg lebih menyayangiku
Dan tak pernh melupakan ku seperti mana dirimu
Mencampakkan dan melupakan aku dalam hidupmu

Sekilas Tentang Sekolahku


Hai, sahabat semua?
Kali ini berlainan dari biasanya, saya akan menceritakan sedikit tentang sekolah saya SMA N 1 Kebumen. Yupz, siapa yang kaga kenal dengan sekolah tersebut. Sekolah paling favorite se-saentaro Kebumen. Hebat bukan? Bukan hanya sekolah saja yang hebat tetapi penghuninya juga begitu hebat, mulai dari Kepala Sekolah, Guru, Staff dan Karyawan dan yang paling penting adalah siswanya. Siswa yang tangguh dengan kemampuan yang hampir diatas rata-rata membuat persaingan yang ada di sekolah ini begitu kental. Saking kentalnya ini sampai bisa membuat mabuk deh. #lebay
            Masuk smansa itu butuh pengorbanan. Pengorbanan yang paling berarti adalah bagaimana berkorban untuk mendapatkan harga nilai yang begitu soal dengan keramat soal yang begitu sukar tercerna pula terselesaikan. Bagaikan dewa di langit ke-7. Tapi, bagaimanapun ini adalah tantangan. Kelas X-8 (ATLANTIS), awal saya merintih karir saya di smansa. Sempat kaget ketika harus menghadapi kawan-kawan yang begitu tangguh seperti itu. Tapi tetaplah hidup ini adalah pilihan dan harus terjalani dengan sebaik mungkin. Jadi, saya putusakan untuk semangat dan tidak menyerah dalma mengimbangi mereka. J
            ATLANTIS X-8, wah keluarga yang besar dan begtiu hangat. Bisa dibilang kompak dalam segala hal deh. Kerasan dan betah banget ada di kelas itu. Nyaman. Banyak hal yang berkesan dalam kelas ini, dari konflik antar personil gara-gara hal sepele. Ada cinlok juga lohh! :D Ada adegan nangis-nangis bareng waktu pelajaran, dan masih banyak lagi yang ga mampu aku sebutkan tentang kebersamaan di X-8. Terakhir yang paling berharga adalah PERGELARAN SENI ATLANTIS X-8. Pergelaran yang spektakuler dengan rutinitas jadwal masing-masing yang sibuk. PJ yang bingung mengatur sampai kebingungan mencari alat.
            Setelah setahun berlalu. UAS 2 mengakhiri berdirinya ATLANTIS. Maksud saya, tidak lenyap hanya kami terpisah dengan penjurusan. Beda kelas, beda jurusan dan rutinitas yang berbeda. Tapi, kami masih saling sapa dan tetap kompak dalam segala hal kok.
            XI IPA 3. Aku masuk kelas ini seperti semut berada di gurun pasir. Kecil. Bingung. Sempat saya merasa saya tak akan mampu untuk bersanding dengan mereka yang memiliki indeks prestasi yang tinggi(lebih dari aku). Tapi yang aku ingat adalah pesan dari mamah, dimana aku harus mampu karena ini adalh pilihan Tuhan untukku.
            Mau tau tentang sekolahku? Aku akan bagi dalam 3 sesi lagi setelah postingan ini. Tentang smansa secara umum, ceritaku di X8 dan masa organisasi dan dampaknya di kelas XI. Terima kasih. Salam Sastra! By : Rarha J

Puisi

Lelah dalam Gulita 

santapan mentari nun hangat
penusuk tulang pemberi kekuatan
mungkin aneh, mungkin pula nyata
yang tersadar gelisahku tiada padam

kau usikan realita senja
kau bakar kertas hitam gulingan kenangan
hingga abu menggelora
tiada sisa sepah

merunduk di batas nisab
dalam renungan panjang hebat, beku!
khayal terlalu tinggi untuk terdapat
sirna sudah naungan busuk.

pergilah jika memang kemauanmu,
selamat jalan pada paduka rindu,
dinda terpatri dalam penantian semu.

Puisi

Bertaubatlah


meringis dalam naungan duka
terpiris di sudut senja
terkapar pada nestapa
tak teruntuk bunga malam

lantun sudah syair makna
membisu sudah karang impian
elok rupa tak elok hati
dosa ampun dalam hati suci

mengapa dusta hinggap disini?
tiada kira setan durjana
membiarkan mahluk lemah
terkubur tanpa dosa buatnya

di manakah ke mantapan itu ?
kekuatan iman tanpa kerakusan dunia
adakah sadar kiranya
bahwa Allah melihat dusta dosa kita

Apa si Itu Jurnalistik?

Jurnalistik, sering kali kita mendengar kata kata jurnalistik. Tapi apakah kalian tau arti dan pengertian jurnalistik itu sendiri?? untuk lebih jelasnya gue jelasin dikit hhe :D Ilmu jurnalistik adalah salah satu ilmu terapan (applied science) dari ilmu komunikasi, yang mempelajari keterampilan seseorang dalam mencari, mengumpulkan, menyeleksi, dan mengolah informasi yang mengandung nilai berita menjadi karya jurnalistik, serta menyajikan kepada khalayak melalui media massa periodik, baik cetak maupun elektronik. Ilmu jurnalistik adalah bagian dari ilmu publisistik (to publish = publikasi). Publisistik sendiri merupakan bagian dari ilmu komunikasi. Makna jurnalistik adalah hal ihwal yang berhubungan dengan persurat-kabaran (media massa cetak = pers). Secara lebih sederhana, jurnalistik sering diartikan sebagai ilmu tentang tulis-menulis di media massa. Padanan ilmu jurnalistik adalah pengetahuan kewartawanan. Hingga jurnalis juga dipadankan dengan wartawan, yang merupakan profesi untuk memperoleh informasi guna disebarluaskan ke masyarakat melalui media massa cetak. Sekarang profesi jurnalis / wartawan tidak hanya terkait dengan media massa cetak, melainkan juga radio, televisi, kantor berita dan multi media (web site). Secara harfiah (etimologis, asal usul kata), jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day)

Puisi (Pujangga Elegi Sunyi)

※ AKU SANG SYAIR ※

Akulah sang syair
yg mengalir dari hulu rindu
Terbias dari bercak bercak warna suram

Menembus pori pori bumi, melanglang disekujur lembah
Menggelar wajah duka dihamparan hening
Menyelam dalam dalam lautan kepedihan

Akulah sang syair
yg lelah mengartikan makna perjalanan kasih
Menembus barisan waktu, menguak tabir legam yg tersentuh
Berpaling diantara bayangan gurun nan tandus
Mengitari peta lusuh yg tlah mengapung di permukaan telaga
Menjemput selarik bayang disela kemilau butiran air

Dusta Janji

tertepis sudah belantara duka
mustaid air simbahan rawa
melayang bak impian muram
terempas dalam lara mujarap

puas sudah nestapa itu lahir
merasuki kembang-kempis nadi
mengobrak-abrik isapan hati
menujah mofet mistis
Hancur!

raga gundah gulana
tak tergelak dalam nyata
diam seribu bahasa
meringis perih mebara

ku ikhlaskan kau pergi
meninggalkan aku sendiri
tanpa senyum manis
biar aku hujat duri
sendiri!

berharaplah saja kau bahagia
menemukan cinta yang baru manis hangat
namun tetaplah ingat
kelak, temui daku yang mengkhayal hangat

kembalilah menepis ruang rindu
bersama janji sucimu!
7 maret 2011 lalu
sumpah serepah aku menunggu

Puisi


BERCERMIN DIRI

Tatkala kudatangi sebuah cermin
Tampak sesosok yang sangat lama kukenal dan sangat
sering kulihat

Namun aneh ,sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang
kulihat
Tatkala
kutatap wajah ,hatiku
bertanya . Apakah
wajah ini yang
kelak akan
bercahaya bersinar
indah di surga
sana ?

Ataukah wajah ini
yang kelak akan
hangus legam di neraka Jahannam
Tatkala
kutatap mata,nanar hatiku bertanya
Mata inikah yang akan menatap
penuh kelezatan dan
kerinduan….

3 Ciri Orang Ikhlas

Jika ada kader dakwah merasakan kekeringan ruhiyah, kegersangan ukhuwah, kekerasan hati, hasad, perselisihan, friksi, dan perbedaan pendapat yang mengarah ke permusuhan, berarti ada masalah besar dalam tubuh mereka. Dan itu tidak boleh dibiarkan. Butuh solusi tepat dan segera.

Jika merujuk kepada Al-Qur’an dan Sunnah, kita akan menemukan pangkal masalahnya, yaitu hati yang rusak karena kecenderungan pada syahwat. “Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” (Al-Hajj: 46). Rasulullah saw. bersabda, “Ingatlah bahwa dalam tubuh ada segumpal daging, jika baik maka seluruh tubuhnya baik; dan jika buruk maka seluruhnya buruk. Ingatlah bahwa segumpul daging itu adalah hati.” (Muttafaqun ‘alaihi). Imam Al-Ghazali pernah ditanya, “Apa mungkin para ulama (para dai) saling berselisih?” Ia menjawab,” Mereka akan berselisih jika masuk pada kepentingan dunia.”
Karena itu, pengobatan hati harus lebih diprioritaskan dari pengobatan fisik. Hati adalah pangkal segala kebaikan dan keburukan. Dan obat hati yang paling mujarab hanya ada dalam satu kata ini: ikhlas.

Surat Untuk Sahabat


Dear my best friend I had ever..
Syukur yang tak pernah henti atas segala anugrah yang telah diberikanNya kepadaku, sehingga menggugah hati ini untuk menyapamu melalui surat ini. Pengorbanan luar biasa yang dilakukan oleh Baginda Nabi Muhammad Saw. dalam memperjuangkan keutuhan umatnya, juga menguatkanku untuk menuliskan kalimat-kalimat perjuangan dalam bingkai yang (semoga) masih diizinkanNya.
Apa kabar, sahabat?
Mungkin mulai detik ini hingga waktu yang tidak dapat ditentukan, sapaan itu yang akan kutujukan untukmu. Toh dulu kita pernah menjadi sahabat yang saling mengingatkan dalam kebaikan bukan?
Sebelumnya, aku memohon maaf atas kelancanganku mengirimimu surat yang mungkin tidak pernah diharapkan. Karena memang tidak mudah untuk membacanya, apalagi menuliskannya. Aku hanya perlu mengungkapkan sesuatu yang dahulu pernah aku tutup rapa-rapat dan aku sesali itu. Tapi tujuan dari surat ini bukanlah sebuah penyesalan, tetapi sebuah ungkapan terimakasih, dari lubuk hatiku yang terdalam. Aku tak peduli, setelah ini bagaimana pandanganmu terhadapku. Tapi bagiku kau tetap sahabatku.
Aku juga ingin mengabari sebuah berita bahagia. Mungkin kau sudah mendapatkannya dari teman kita yang lain. Tapi rasanya aku ingin mengabarimu secara khusus, karena kau sahabatku bukan? Ya, dalam minggu ini aku akan menggenapkan separuh agamaku. Allah telah memilihkanku seseorang yang ia pun yakin akan pilihan itu. Begitu juga aku. Semoga kau berkenan menghadirinya.
Kalau boleh sedikit mengulas masa lalu, aku sempat berharap bahwa kaulah yang Allah pilihkan untukku. Percakapan kita, perjalanan kita seolah meyakinkanku bahwa sosok sepertimulah yang akan mendampingiku. Mungkin karena rasa yang terlalu mendominasi sehingga kadang rasio yang kumiliki tidak berjalan dengan semestinya. Aku terlalu nyaman dan aku pun merasakan kau demikian. Meski hingga detik ini, aku tidak pernah memahami dengan jelas bagaimana perasaanmu kepadaku.
Tapi bukankah mata tidak dapat berbohong, sahabat. Kau boleh mengejekku terlalu percaya diri terhadap ucapanku setelah ini. Tapi aku merasakan bahwa kau pun memiliki perasaan yang sama dengan yang aku rasakan. Meski rasiomu jauh lebih tinggi dan dapat mengalahkannya.
Aku tau, aku bersyukur bahwa saat itu, rasa yang kumiliki berkembang untukmu. Karena kita memang memiliki prinsip yang sama untuk tidak mengucapkan komitmen apapun. Pertemuan kitapun ala kadarnya, bersama dengan teman-teman yang lain. Meski terkadang ada pembicaraan serius yang hanya dapat aku sampaikan padamu, tapi itu sebatas masalah pekerjaan bukan? Kita tidak pernah berbicara tentang aku maupun tentang kamu. Dan apapun tentang perasaan itu.
Aku selalu meyakini, bahkan hingga detik ini bahwa segala hal yang berhubungan dengan perasaan memang tak perlu diucapkan, hanya perlu dirasakan. Karena pertemuannya ada di langit, bukan di bumi. Maka jika memang ada yang bergetar, maka itulah hasilnya, sebuah karunia yang tak tergantikan.
Awalnya, aku memang tidak mau mengakui bahwa aku punya perasaan yang bahkan akupun tak pernah tau apa namanya. Aku tutup serapat mungkin dan sembunyikan sedalam-dalamnya di hatiku. Tak ada yang boleh tau. Bahkan mungkin ujung jempolku pun tak pernah kukabari. Tapi ternyata tidak bisa seperti itu. Perasaan itu adalah fitrah yang Allah berikan kepada kita sebagai manusia. Mungkin lisanku bisa berkata tidak, tetapi hatiku tetap bilang iya.
Maka setelah itu aku menyadari bahwa getaran itu ada untukmu. Tak perlu kujelaskan bagaimana rasanya, karena aku tau kau pun merasakannya. Bukankah kau pernah bilang bahwa naluri dan firasat mengalahkan segala hal yang dapat dibuktikan dengan logika. Maka firasat inilah yang meyakiniku bahwa kau memiliki getaran yang sama, seperti yang aku miliki.

Surat Masa Lampau


Langkahku terhenti saat hati mulai mencair karena rindu. Tataplah mentari, karena hari ini semuanya harus kita akhiri. Genggamlah jariku, karena mungkin kita tak mungkin kembali ke masa-masa ini. Masa di mana dunia adalah milik kita berdua. Peluk tubuhku, karena sungguh... aku ingin.. semua tidak berakhir.
Pertama ku sentuh warnamu, saat hati ini gersang, penuh dengan debu. Seperti Oase yg bangkitkan hasrat untuk berbagi angan. Kamu hadir bawakan aku cinta. Kamu buat aku tertunduk, merenung, dan menatap jauh ke dalam mata indahmu. Sungguh, aku telah tenggelam dan hanyut dalam lautan cinta terlarang ini.
Saat kututup mataku, terbersit keinginan untuk bawa kamu jauh kedalam kehidupanku. Saat kuyakinkan hati ini bahwa kamu mampu bertahan dengan semua keadaanku saat ini. Selalu ada sesuatu yang memaksa aku berfikir kembali untuk melangkah lebih jauh. Sampai di titik ini, aku harus menjawab “Mengapa hatiku sering bimbang?”
Jujur! Dari dalam lubuk hatiku yang paling dalam, aku katakan “Aku sayang kamu, Aku cinta Kamu, Aku akan selalu rindu padamu.” Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada padamu, hingga buatlah kamu benci padaku karena perasaanku ini.

Cerpen


Lebih Cepat Lebih Baik

Semakin hari dilema kehidupan semakin nelangsa. Kehidupan wanita yang kelam ini semakin bimbang. Berjalan goyah. Hingga tak mengerti arah tujuan berpijak. Rasanya hampa. Bahkan kosong. Rara melihat Rina yang masih duduk lesu ditempat duduknya sepulang sekolah. Ingin menghampirinya tapi tak sampai hati untuk mendekatinya. Rina teman yang baik, ceria, suka berbagi, dan sifatnya yang sangat dewasa. Namun, setelah tahun 2011 lalu, sifatnya berubah drastis menjadi lebih diam. Entahlah. Tak ada yang tau mengapa Ia begitu. Beban apapun itu, semua Ia genggam sendiri. Kubulatkan tekadku untuk menghampirinya.
Rin, kamu baik-baik saja?” tanyaku halus. Rina kaget dan bingung tersentak dari
lamunannya.
Oh, eh, ehmm, engga kok, Rin. Hehehe !” jawabnya dengan mengalihkan pertanyaan.
Aku semakin bingung dengan jawaban itu. Aku berfikir sejenak.
Rin, balik bareng aja yok?”  ajakku.
Iya deh, Ra !” jawabnya.
Akhirnya kami berdua meninggalkan ruang kelas. Hening. Tak ada satupun yang angkat bicara. Sampai di koridor kelas XIIA.

Artikel



Mempunyai rambut sehat dan indah adalah dambaan setiap wanita tak terkecuali bagi wanita yang menggunakan jilbab, karena bagi wanita muslimah menutup aurat adalah kewajiban salah satunya ialah rambut. Akan tetapi sering kali wanita yang menggunakan jilbab mempunyai masalah dengan rambut seperti kerontokan, ketombe, lepek, dan bahkan rambut yang berbau.

Saat ini banyak wanita muslim yang memutuskan menggunakan jilbab dalam kesehariannya.. Karena memang wanita muslim mempunyai kewajiban menutup aurat seperti rambut, leher, telinga, dan kepala. Akan tetapi bukan berarti rambut yang di tutupi jilbab tidak di rawat justru harus lebih diperhatikan.

Banyak orang beranggapan bahwa merawat rambut yang ditutupi jilbab sangat sulit.. Mungkin karena rambut yang ditutupi jilbab jarang terkena udara.. Bahkan bagi yang mempunyai rambut panjang harus dikuncir atau dikonde setiap hari, sehingga menyebabkan rambut patah. Karena selalu tertutup rambut juga sering lembab dan panas sehingga bisa menyebabkan kerontokan bahkan berketombe.

Cerpen


Lebih Cepat Lebih Baik

Semakin hari dilema kehidupan semakin nelangsa. Kehidupan wanita yang kelam ini semakin bimbang. Berjalan goyah. Hingga tak mengerti arah tujuan berpijak. Rasanya hampa. Bahkan kosong. Rara melihat Rina yang masih duduk lesu ditempat duduknya sepulang sekolah. Ingin menghampirinya tapi tak sampai hati untuk mendekatinya. Rina teman yang baik, ceria, suka berbagi, dan sifatnya yang sangat dewasa. Namun, setelah tahun 2011 lalu, sifatnya berubah drastis menjadi lebih diam. Entahlah. Tak ada yang tau mengapa Ia begitu. Beban apapun itu, semua Ia genggam sendiri. Kubulatkan tekadku untuk menghampirinya.
Rin, kamu baik-baik saja?” tanyaku halus. Rina kaget dan bingung tersentak dari
lamunannya.
Oh, eh, ehmm, engga kok, Rin. Hehehe !” jawabnya dengan mengalihkan pertanyaan.
Aku semakin bingung dengan jawaban itu. Aku berfikir sejenak.
Rin, balik bareng aja yok?”  ajakku.
Iya deh, Ra !” jawabnya.
Akhirnya kami berdua meninggalkan ruang kelas. Hening. Tak ada satupun yang angkat bicara. Sampai di koridor kelas XIIA.
Rin, makan es krim atau ke tepi pantai ya ?” tanyaku iseng.
Kalau menurutku lebih enak ke tepi pantai. Aku juga pengen ke sana. Disana itu kita bisa berinteraksi dengan alam dan bercerita. Bahkan kita bisa puas menangis mengungkapkan hasrat ini.“ Jawab Rina.
Mendengar penjelasan itu aku memiliki ide untuk membawanya ke pantai. Berharap dia mau bercerita. Suasana kan bisa merubah mood kita. Langsung saja aku tarik tangan Rina ke parkir sekolah. Saat dia mengelak, ku genggam tangannya. Ku bawa dia. Ku berikan helm. Dan menyuruhnya untuk duduk di belakangku. Menujulah aku ke pantai terdekat.
Ra, mau di bawa kemana aku?” tanyanya bingung.
Udah, lihat aja nanti !” jawabku ketus tanpa menghiraukan lagi.
Aku membawa motor dengan kecepatan tinggi. Kencang. Rina sudah mulai menikmati perjalanan. Wajahnya lebih cerah, cantik. Seperti yang dahulu. Terlihat binar ketenangan dari wajahnya. Bibirnya yang tipis membuatnya lebih manis ditambah lesung pipit di kanan-kirinya.
Lama sudah perjalanan. Sampai juga di sebuah pantai yang maha besar. Rina pun langsung berjalan ke tepi pantai. Meninggalkanku. Dia berjalan seperti di tuntun. Mengikutinya. Memperhatikannya. Hampir mendekati gelombang. Dia duduk tertunduk. Ku menghampirinya dan duduk di samping Rina. Dia meneteskan air mata. Menangis. Tangisannya buncah ketika ku angkat wajahnya. Dia memelukku erat. Ku belai lembut badannya. Membiarkannya menangis.
Apa aku salah? Bahkan durhakakah aku? Membenci benih-benih cinta orang tuaku. Mengapa ku tak rela? Satu demi satu semua hilang, impianku terjerat.” Tuturnya lembut.
Tercengang mendengar keluhannya itu. Jadi, ini yang dia pendam. Batinku.
Rin, tidak kamu tidak salah, tidak durhaka. Mulailah dengan sabar ikhlas dan meneRina. Tak perlu dengan emosi. Perlahanlah semua itu akan menghasilkan hal yang baik.“ Nasihatku.
Masih mengumpat ia dalam tangisnya. Mungkin dia masih  mencerna akan semua kata-kataku.
Allah, pasti memberikan jalan yang terbaik buatmu. Ada hikmah di setiap cobaan yang engkau dapatkan. Cobalah perlahan. “Tuturku lagi.
“Ra, sampai kapan ya?” tanyanya. Seraya duduk menatap matahari yang mulai tertidur di ufuk.
Ibarat matahari, kamu masih siang sedikit lagi. Sedikit Engkau akan ikhlas, Rina.” Jelasku

* * *

Di rumah Rara masih tercengang dengan kata-kata Rina. Apa faktor yang menyebabkan Rina seperti itu. Namun,Rara mengurungkan niat untuk berkata malam ini. Membiarkan Ria tenang.

* * *

Sujud syukur  yang telah Rina lakukan dan telah menjadi kebiasaan menjadi penutup dalam shalatnya. Rina yang merupakan perempuan dan anak BH (broken home) ini telah rapuh. Membenci kandungan. Namun, ingin ikhlas karena semua pasti yang terbaik. Membahagiakan Bunda.
Kehidupan kasih sayang yang kurang, membuat Rina lelah dan putus asa. Tak ada tempat berbagi rasa,senang dan sedih. Ketika bercerita dengan kawan. Tak ada yang mampu membuatnya tenang dengan mantap. Hanya dia! Satu lelaki yang merubah taraf  hidup Rina.
“ Bang, aku ingin bercerita. Aku kalut dengan keadaan. Aku ingin menangis. Menepis. Bersandar sejenak di pundakmu. Namun, kini kau telah lupa tentangku. Hasratku. Kenanganku. Aku butuh abang. Aku ingin bercerita. Semua. Aku mau nasihat Abang. Yang buatku damai. Tentram “ gumamku memandang boneka yang Abang berikan.
Rina terisak. Membayangkan semua. Dosa. Kesalahan. Kebekuan hati. Sampai mata tertutup rapat. Tertidur. Mengaharapkan Abangnya.

* * *

Rin! Bangun sudah jam 6.” Teriak Bunda Rina membangunkan. Tanpa menggubris,Rina pun bangun dan bersiap berangkat sekolah.
“ Bunda, Rina berangkat. “ pamitku pada Bunda seraya mencium pipi dan tangan.
Berlari. Menghilang dari pelupuk mata Bunda. Tertegun menatap wajah Bunda. Rasanya ingin memeluk. Meminta maaf. Bahkan bersujud atas keras hati ini. Aku sayang Bunda. Jeritku dalam dada.
Ambang pintu sekolah sudah terlihat. Canda tawa kawan-kawan yang membuatnya iri. Ingin rasanya tertawa bebas. Lepas. Sebebas apapun yang dapat membuatnya lupa akan segala hal yang merumbuk hati dan perasaannya.

* * *

Sastra apapun yang ada adalah petuah yang dapat membuatku semakin tegar. Diriku adalah tulisanku. Sajak dan syair bulan itu. Menandakan betapa penting sastra dalam hidupku. Pelajaran Bahasa Indonesia ini membahas tentang sastra. Semuapun membuat syair dan pada akhirnya menjadi penilaian. Ku tulis sajak diri.

            Tergores keras kawanan janji
            Tak terbilang peliknya hidup
            Mengikhlaskan bukan hal mudah
            Membalik tangan
            Bukan! Bukan itu!
            Menerima ikhlas dan memaafkan
            …..

Tak tersadar aku menjadi pusat perhatian Rara. Bingung menatapku.
“ Rin,masih mikirin yang kemarin?” tanya Rara.
Aku hanya senyum kecut mengiyakan pertanyaanya. Setelah bel berdentang. Tanpa pamit aku meninggalkan sekolahku.

*** 9 bulan ***

Hari itu, Bunda masuk Rumah Sakit. Operasi. Melahirkan jabang bayi yang telah Ia kandung selama ini 9 bulan. 9 bulan Ia mengandung, menopang berat,membinaku. Ikhlas. Masya Allah, sangatlah keji diriku.
Pukul 03.00 dini hari, dokter membedah isi perut Bunda. Menyakitkan. Melukai. Menyisahkan sayatan-sayatan Tuhan. Ku menagis di atas sujud tahajudku. Berdo’a memohon ampun. Meminta Bunda dan jabang bayi itu selamat. Membiarkan Tuhan berikan hal yang ikhlas.
Lahirlah bayi Adik laki-lakiku. Besar. Gendut. Putih bersih. Dalam ingkubator  yang hangat. Inginku membelainya. Memohon maaf.
Bunda!”, tersentak.
Ayah! Di mana Bunda! Dimana?” teriakku.
“Tenang sayang, Bundamu sedang istirahat menanti 2 jam lagi bius itu hilang. Sabar ya
sayang.”

***