1 Langkah Kedepan

Terlalu sulit kujerangi makna hidup
tanpa sesuatu masa yg tergenggam
laku agung dalam sebuah perjalanan
mengikuti arah yang begitu panjang
Memang tak nampak
Namun luar binasa hancur semua
Terkikis semua perasaan
Tameng-tameng yang terbuat lapuk bak baja meleleh
Letih!

Tertawa dalam lara nestapa
Melupakan dalam pahit derita
adalah kunci untuk datang
sebagaimana mungkin trauma lara
adalah hal yg menyiksa

biar saja ku rasakan semua
ku hancurkan semua
tanpa tanpa kebahagian
tetap saja ku meintih terisak
sujudku pada tahajud senja
Melupakan dan Memaafkan
mungkin itulah
bahkan hanya itu !
Cara agar Lara Tak TerUlang lagi.
Tetap saja, Kedepan Lara itu terus mengitari
Terimakasih ..

:'(

MAYA ASMARA

MAYA ASMARA

Pertemuan kita digurat oranye senja
seumpama mimpi didalam mimpi
meski berada diujung mayapada
... terasa kau disisi menaungiku saban hari.

pabila kupejamkan mata
terasa bayangmu membakar jiwa
kugenggam siksa rindu dalam nelangsa
relaku mengudara demi indah yang kupuja.

rindu yang berwarna memuncahkan gelora
membekap jeritan tanpa suara

mencipta tangis dalam tawa
sedu sedan menjadi torehan aksara
terasa inginku peluk erat bayangmu
biar sejengkal suratan pertemuan
menjadi pembasuh dahaga kerinduan
agar terbentuk cinta yang sebenarnya.

Mengulum Nyeri


Tuhan,
entahlah mengapa hatiku terasa sakit
masih nyeri mati laksana duri membesit
mencucurkan deras darah tiada henti

kiranya aku tak menyadari
betapa hampa menyelimuti jemari
mencabik dekap semu matahari
bahkan berkelai tiada usai

hanyalah emosi kemarahan kecemburuan
membunuh akal sehat dalam manis duka
menyelinap mengulum pikiran indah
menumbuk mencampur pikiran tagak

Wahai bulan dan bintang
malam ini kuadukan cinta pada setitik terang asa
menengadah berharap berbagi cerahan
memejamkan mata berharap lara menjauh terbang
hingga malam bersua menenangkan hati tuna wicara

2 Juli 2012
22:00 WIB
Rarharida Dawammah

Pulanglah


malamku kini tak lagi indah
tiada makna dalam setiap gulita

kosong laksana hamaparan pasir luas
hanya ada bayangan semu persetanan


pengharapan bagaikan khayalan tingkat dewa
menumpuk dan penat dalam rongga dada
perpisahan terpahit selalu mengelupas dalam angan
merusak sel-sel penghujam tawa


menahan doa untuk 'dia'
seorang pujaan hati termat cinta
berharap pulang kampung bersua dengan hamba
bertergur cumbu dalam basa-basi keterbatasan


pulanglah..
satu tahun daku tak jumpa
hanya mentap mata sipit dari kejauhan
sudah lebih dari cukup pengharapan


beta bukanlah siapa-siapa kini
namun mengharap kau datang bukanlah batil
kesungguhan hatiku masih menunggu melirih
kelak kau datang menjemput memingit hati


Senin, 25 Juni 2012
6:59 PM
Rarharida Dawammah